MODEL PEMBELAJARAN TAGIHAN DALAM PEMELAJARAN KEBAHASAAN
(sebagai alternatif inovasi pemelajaran di kelas)
1. Latar Belakang
Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Guru maupun siswa dalam melaksanakan kegiatan kegiatan belajar-mengajar tidak dapat bebas menurut kemauan, tetapi mengikuti aturan yang berlaku, mulai dari cara belajar dalam kelas sampai pada kegiatan tahap evaluasi tersetruktur. Tentu saja semua aturan ini untuk meningkatkan mutu siswa secara , baik individu , kelompok atau sampai tingkat pendidikan nasional.
Sekait dengan meningkatkan mutu pemelajaran siswa. Siswa dituntut untuk lebih giat dalam menempuh pemelajaran di kelas ataupun di luar kelas terutama di ruang lingkup yang lebih luas yaitu di masyarakat.
Tidak hanya untuk meningkatkan mutu siswa saja, guru pun dituntut lebih giat dalam membina kemajuaan anak didiknya sebagai innovator yang frofesional. Dalam hal ini kami menyajikan berbagai Model Jenis Tagihan pada siswa yang diindahkan untuk diketahui oleh orangtua siswa pada umumnya.
2. Sistem Penilaian Berkelanjutan
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan system penilaian berkelanjtutan;
(1) Definisi tentang apa yang dipelajari dan apa yang dinilai,
(2) Sepesifikasi peringkat unjuk kerja atau standar penilaian, dan
(3) Menekankan pada komparasi antara unjuk kerja peserta didik dengan standar kriteria.
Untuk mengetahui seberapa jauh peserta didk telah memiliki kompetensi dasar perlu dikembangkan suatu sistem penilaian berkelanjutuan. Berkelanjutan dalam dari semua indikator ditagihan, kemudian dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik. Untuk itu digunakan berbagai teknik penilaian dan ujian, yaitu: pertanyaan lisan di kelas, kuis, ulangan harian, tugas rumah, ulangan praktek, pengamatan, dan sebagainya yang disesuaikan dengan karakteristik pelajaran bahasa Indonesia. Penentuan penilaian digunakan berdasarkan pada kompetensi dasar yang ingin dinilai dan harus ditelaah oleh teman sejawat dalam mata pelajaran yang sama.
Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindakan perbaikan, berupa program remedial. Apabila peserta didik belum menguasai suatu kompetensi dasar , ia harus mengikuti proses pemelajaran lagi, sedang bila telah menguasai kompetensi dasar, ia diberi tugas pengayaan . peserta didik yang telah menguasai semua atau hampir semua kompetensi dasar dapat diberi tugas untuk mempelajari kompetensi dasar berikutnya. Oleh karena itu, dalam sistem berkelanjutan, guru harus membuat kisi-kisi penilaian dan rancangan penilaian secara mennyeluruh untuk satu semester dengan menggunakan teknik penilaian yang tepat.
Sistem penilaian ini harus mencakup: Standar kompetensi, kompetensi dasar, rencana penilaian, proses penilaian, proses implementasi dan pencatatan dan pelaporan. Enam hal ini merupakan karakteristik penilaian kompetensi dan oleh karenanya, setiap guru harus menguasai dan melaksanakannya.
3. Model Jenis Tagihan
Untuk memperoleh data dan informasi sebagai dasar penentuan tingkat keberhasilan peserta didik dalam penguasaan kompetensi dasar yang diajarkan diperlukan adanya berbagai jenis tagihan. Jenis tagihan yang dapat dipakai dalam sistem penialaian antara lain yaitu;
(1) Kuis: Waktu yang diperlukan lebih relatif singkat, dan hanya menanyakan hal-hal yang prinsip saja dan bentuknya beruapa isian singkat. Biasanya kuis diberikan sebelum pelajaran dimulai, untuk mengetahui penguasaan pelajaran yang cara singkat. Namun bisa juga kuis diberikan setelah pembelajaran selesai, yaitu untuk mengatahui pemahaman peserta didik terhadap bahan ajar yang baru diajarkan. Bila ada bagian pelajaran yang belum dikuasi, sebaiknya guru menjelaskan kembali dengan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda.
(2) Pertanyaan lisan di kelas: Materi yang ditanyakan berupa pemahaman terhadap prinsip, konsep, atau teorema. Bertanya yang baik memberi berfikir dan memilih peserta didik secara acak untuk menjawab. Jawaban peserta didik benar atau salah selalu diberikan ke peserta didik yang pertama. Kemudian guru menyimpulkan tentang jawaban yang benar. Pertanyaan lisan bisa dilakukan di awal pelajaran atau akhir.
(3) Ualangan harian: Ulangan harian dilakukan secara periodik misalnya setelah 1 (satu) atau (dua) kompetensi dasar selesai diajarkan. Bentuk soal yang digunakan sebaiknya bentuk uraian objektif atau yang non-objektif. Tingkat berpikir yang terlibat sebaiknya mencakup pemahaman, aplikasi, dan analisis.
(4) Tugas individu: Tugas individu dapat diberikan setiap minggu dengan bentuk tugas/soal uraian objektif atau non-objektif. Tingkat berpikir yang terlibat sebaiknya aplikasi, analisis, bila mungkin sampai sintesis dan evaluasi. Tugas individu untuk kompetensi dasar terrtentu dapat terkait dengan ranah psikomotor, seperti menugasi peserta didik untuk melakukan observasi lapangan sesuai dengan materi yang sekait dengan materi yang sudah diterimanya.
(5) Tugas kelompok: tugas kelompok digunakan untuk menilai kemampuan berkelompuk. Bntuk soal yang digunakan adalah uraian dengan tingkat berpikir yang tinggi yaitu aplikasi sampai evaluasi. Bila mungkin peserta didik diminta untuk menggunakan data sungguhan atau melakukan pengamatan terhadap suatu gejala dengan ranah psikomotor.
(6) Ulangan blok: bentuk soal yang dipakai dalam ulangan blok, bagian dari semester dapat berupa pilihan ganda, campuran pilihan ganda dan uraian, atau semuanya bentuk uraian. Materi yang diujikan berdasarkan kisi-kisi soal . tingkat berpikir yang terlibat mulai dari pemahaman sampai dengan evaluasi.
(7) Laporan kerja praktik dan laporan praktikum : bentuk ini dipakai untuk mata pelajaran yang ada kegiatan praktikumnya. Peserta didik bisa diminta suatu gejala dan melaporkannya.
(8) Response atau ujian praktek : ujian response bisa dilakukan diawal praktik atau setelah melakukan praktik.dilakukan sebelum praktik bertujuan untuk mengatahui kesiapan peserta didik melakukan praktik, tujuannya praktik di labbahasa, sedangkan setelah praktik untuk mengatahui kompetensi dasar praktik yang dicapai peserta didi dan yang belum.
Tingkat berpikir peserta didik yang terlibat dalam mengerjakan tugas-tugas dalam sistem penilaian yang tingkat: yang sekait dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Deklaratif berisi tentang konsep, prisip, dan fakta-fakta, sedang prosedural mencakup proses, strategi, aplikasi, dan keterampialna.
Lampiran-lampiran:
Senin, 05 Januari 2009
Langganan:
Postingan (Atom)